Slider Widget

Responsive Advertisement

Timnas AMIN Temukan 54 Juta DPT Diduga Bermasalah

[GLEGAR.COM] Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin) mengajak peserta Training For Trainer (TFT) Saksi AMIN untuk melakukan pengamanan dan pengawalan suara AMIN di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilpres 2024 mendatang. Pengamanan dan pengawalan suara AMIN tersebut penting dilakukan agar suara AMIN aman dan tidak dicurangi.


“Amankan dan kawal suara AMIN di TPS. Potensi kecurangan itu ada di TPS,” ujar Abdullah Al Katiri, mewakili Deputi Saksi & Pengorganisasian Timnas saat membuka Training For Trainer (TFT) Saksi AMIN yang digelar DPP Gernas Indonesia Gemilang di Villa MaCenning, Bogor, Jumat (19/1/2024).
Menurut Alkatiri yang juga Wakil Direktur, Direktorat Pengamanan dan Pengawalan Suara AMIN, bahwa hasil atau pemenang pemilu bukan ditentukan oleh rakyat yang memberikan suaranya, akan tetapi ditentukan oleh yang menghitung suara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta sub ordinatnya sebagai penyelenggara pemilu.

“Waspadai potensi kecurangan baik sebelum, sedang dan setelah pencoblosan di TPS,” tegas Al Katiri.

Disebutkan Al Katiri, setidaknya ada sebanyak 54 juta daftar pemilih tetap (DPT) di Pilpres 2024 diduga bermasalah yang ditemukan timnya. Dan 54 juta data bermasalah tersebut telah dilaporkannya ke KPU RI agar kembali diverifikasi dan divalidasi.

“Tim kami telah melaporkan 54 juta data diduga bermasalah itu ke KPU RI. Saya mestinya hari ini ke KPU RI. Masalah data ini persoalan serius pada DPT. Mesti segera diverifikasi dan divalidasi,” tegas Al Katiri.

Data bermasalah tersebut, lanjut Al Katiri lagi, memang menjadi fokus kecurangan pemilu yang harus diawasi oleh para saksi dan masyarakat, seperti data ganda antar desa/kecamatan antar kabupaten/kota dan antar provinsi. Berikutnya ada nama yang meninggal dunia, berstatus TNI/Polri, belum cukup umur dan yang bersangkutan mutasi pindah tempat tinggal, tapi namanya tidak dicoret.

Disebutkan Al Katiri, bahwa timnya telah menemukan sebanyak 511.188 DPT berusia di bawah 17 tahun, 9.130 DPT berusia di atas 100 tahun dan usia yang tertua berusia 1030 tahun. Selanjutnya, ada nama DPT yang kurang dari 3 huruf sebanyak 13.523, nama mengandung tanda tanya 255 DPT, RW 0 13.262.255 DPT, RT 0 611.150 DPT, RT/RW 0 sebanyak 35.557.687 DPT, serta data ganda 4.005.261 DPT.

Dikatakan Al Katiri lagi, selain adanya dugaan DPT bermasalah, potensi kecurangan lainnya di Pilpres 2024 yakni adanya dugaan politik kekuasaan atau uang, penyelenggara tidak netral dan rawannya pengamanan distribusi, penyimpanan kotak suara dan isinya, rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK dan KPU.

“Jika ingin itu tidak terjadi lagi, maka lakukan perubahan,” tandas Al Katiri.

Ketua Umum DPP Gernas IG, Dr. Legisan Samtafsir menjelaskan, salah satu latarbelakang digelarnya TFT Saksi AMIN menjelang Pilpres 2024 karena masih minimnya jumlah trainer/pelatih saksi menjelang Pilpres 2024. Padahal keberadaan para saksi yang berkualitas tersebut sangat dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemilu agar bisa berlangsung jurdil dan transparan.

“Kita butuh trainer-trainer untuk bisa melatih para saksi di daerah. Target kita, peserta yang ikut TFT ini bisa menjadi pelatih saksi di daerahnya masing-masing,” papar Legisan.

Ketua panitia TFT Saksi AMIN Gernas Indonesia Gemilang, Nuri Wardani menambahkan, kegiatan TFT yang dikuti 50 peserta digelar selama dua hari, Jumat-Sabtu (19-20/1/2024).

Selain diisi nara sumber Abdullah Al Katiri membahas soal Pengamanan & Pengawalan Suara, juga H. Adnin Armas, Wakil Direktur Direktorat Pelatihan Saksi Timnas AMIN tentang Strategi Mengatasi Kecurangan Pemilu serta Drs Sumarno tentang Tugas dan Agenda Saksi Pilpres. 
(Sumber: KBA)

Give Comments