Slider Widget

Responsive Advertisement

PBNU Bakal Nonaktifkan Khofifah Sebagai Ketua Muslimat NU

PBNU Bakal Nonaktifkan Khofifah Sebagai Ketua Muslimat NU


GLEGAR.COMPENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menonaktifkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama. 

Penonaktifan tersebut akan dilakukan bila Khofifah secara resmi bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Ganjar.

“Sudah secara resmi terdaftar sebagai juru kampanyenya, kalau sudah terdaftar resmi dia harus dinonaktifkan sebagai Ketua Muslimat NU,” ujar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Kamis (18/1).

Dijelaskannya, menonaktifkan pengurus yang ikut dalam tim pemenangan paslon tertentu merupakan kebijakan yang berlaku di PBNU. 

Oraganisasi islam terbesar itu terus berkomitmen untuk tetap menjaga kenetralan dalam penyelenggaraan pemilu.

Selain itu, bagi pengurus yang terlibat langsung sebagai calon legislatif maupun kepala daerah harus mengundurkan diri. 

Dan pada penyelenggaraan pemilu kali ini, lebih dari 200 pengurus PBNU ikut menjadi calon.

“Sedangkan mereka yang calon harus mengundurkan diri. Atau ketua cabang atau wilayah yang menjadi calon mereka harus mengundurkan diri dan harus diganti,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yahya menyebut PBNU akan merilis nama-nama pengurus yang terlibat sebagai tim pemenangan atau ikut pencalonan.

Adapun, Khofifah telah menyatakan mendukung paslon Prabowo-Gibran. Gubernur Jatim itu akan ikut sebagai juru kampanye yang akan diumumkan secara resmi beberapa waktu ke depan.

Gus Nadir Bocorkan Dugaan Mobilisasi Kiai NU Menangkan 02, PBNU Bantah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan pernyataan tokoh NU Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir soal pengumpulan pengurus daerah untuk memenangkan paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, hanya prasangka semata dan tak ada bukti.

“Yang diutarakan Pak Nadirsyah itu saya kira prasangka saja, tidak ada kenyataannya dan tidak ada bukti apapun bahwa itu terjadi,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya itu di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1).

Gus Yahya menegaskan NU memiliki parameter secara keorganisasian tidak terlibat dalam kampanye dan proses dukung mendukung dalam Pilpres.

Meski begitu, ia mengatakan jika warga NU memiliki pendapat pribadi merupakan haknya masing-masing. 

Ia kembali menegaskan lagi bila NU secara kelembagaan tak terlibat dalam Pilpres.

“Bagaimana keterkaitan antarpribadi masing-masing. Tapi NU secara kelembagaan jelas tidak terlibat ya,” kata dia.

“Nah kalau ada prasangka ya silakan saja, wong saya tidur saja diprasangkai orang,” canda Gus Yahya.

Dalam potongan video wawancara Gus Nadir yang tersebar di media sosial mengatakan bila PBNU mengumpulkan seluruh pengurus mulai dari tingkat cabang dan wilayah seluruh Indonesia di Surabaya. 

Ia mengatakan Gus Yahya dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar turut hadir pada pertemuan tersebut.

Pada pertemuan itu, Gus Nadir mengatakan ada ‘dawuh’ atau instruksi tak tertulis untuk memenangkan paslon Prabowo-Gibran.

Ia pun mengaku sudah melakukan tabayun kepada para kiai yang hadir pada pertemuan tersebut.

Dihubungi terpisah, Gus Nadir menjelaskan pertemuan tersebut digelar di Hotel Bumi Surabaya sekitar tanggal 7 Januari 2024 lalu. Ia mengatakan informasi yang didapatkannya tak cuma dari satu orang saja.

“Mungkin sekitar tanggal 7. Setelah Haul Gus Dur di Tebuireng. Kemudian saya dengar ada pertemuan itu. Saya sendiri kan enggak hadir ya. Saya bukan pengurus lagi. Tapi itu saya dapat informasi. Enggak cuma satu yang ngomong. Banyak, bahkan kalimatnya diucapkan sama,” kata Gus Nadir, Kamis.

Gus Nadir mengatakan kesaksiannya tersebut sekadar untuk menjaga muruah NU. Baginya, tindakan mengumpulkan pengurus NU di pelbagai tingkatan dapat menciderai muruah organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

“Tapi subtansinya bagaimana PBNU mengumpulkan pengurus wilayah dan cabang di struktur itu untuk mendukung paslon tertentu apapun alasan di belakang itu. Bahwa sikap seperti itu yg berpotensi bisa menciderai muruah NU,” kata dia.

Sumber: MediaIndonesia

Give Comments