Slider Widget

Responsive Advertisement

Netralitas Cuma Bohong! Gus Nadir Bocorkan PBNU 'Mobilisasi' Para Kiai Untuk Dukung Paslon 02

 

Dalam potongan video wawancara Gus Nadir yang tersebar di media sosial menegaskan bahwa PBNU memanfaatkan momentum berkumpulnya para kiyai dalam khoul Gusdur di Pondok Pesantren di Tebu Ireng Jombang

Usai khoul di Tebu Ireng PB NU mengumpulkan seluruh pengurus mulai dari tingkat cabang dan wilayah seluruh Indonesia di Surabaya.

Gus mengatakan Gus Yahya dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar turut hadir pada pertemuan tersebut.

Pada pertemuan itu, Gus Nadir mengatakan ada ‘dawuh’ atau instruksi tak tertulis untuk memenangkan paslon Prabowo-Gibran.

Sedangkan Gus Nadir sendiri sudah melakukan tabayun kepada para kiai yang hadir pada pertemuan tersebut.

Saat dihubungi terpisah, Gus Nadir menegaskan pertemuan tersebut digelar di Hotel Bumi Surabaya sekitar tanggal 7 Januari 2024 lalu.

Gus Nadir menegaskan bahwa informasi yang didapatkannya tak cuma dari satu orang saja.

“Mungkin sekitar tanggal 7. Setelah Haul Gus Dur di Tebuireng. Kemudian saya dengar ada pertemuan itu. Saya sendiri kan enggak hadir ya. Saya bukan pengurus lagi. Tapi itu saya dapat informasi. Enggak cuma satu yang ngomong. Banyak, bahkan kalimatnya diucapkan sama,” kata Gus Nadir, Kamis. (18/1/2024)

Gus Nadir memaparkan kesaksiannya tersebut sekadar untuk menjaga muruah NU. Baginya, tindakan mengumpulkan pengurus NU di pelbagai tingkatan dapat menciderai muruah organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

“Tapi subtansinya bagaimana PBNU mengumpulkan pengurus wilayah dan cabang di struktur itu untuk mendukung paslon tertentu apapun alasan di belakang itu. Bahwa sikap seperti itu yg berpotensi bisa menciderai muruah NU,” kata Gus Nadir

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf membantah pernyataan tokoh NU Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir soal pengumpulan pengurus daerah untuk memenangkan paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,

Yahya hanya mengatakan itu prasangka semata dan tak ada bukti.

“Yang diutarakan Pak Nadirsyah itu saya kira prasangka saja, tidak ada kenyataannya dan tidak ada bukti apapun bahwa itu terjadi,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya itu di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024)

Gus Yahya menegaskan NU memiliki parameter secara keorganisasian tidak terlibat dalam kampanye dan proses dukung mendukung dalam Pilpres.

Meski begitu, ia mengatakan jika warga NU memiliki pendapat pribadi merupakan haknya masing-masing. Yahya kembali menegaskan lagi bila NU secara kelembagaan tak terlibat dalam Pilpres.

“Bagaimana keterkaitan antarpribadi masing-masing. Tapi NU secara kelembagaan jelas tidak terlibat ya,” kata dia.

“Nah kalau ada prasangka ya silakan saja, wong saya tidur saja diprasangkai orang,” kata Gus Yahya.




Sumber Berita / Artikel Asli : fusilatnews

Give Comments