Slider Widget

Responsive Advertisement

Bak Tsunami, Ribuan Orang Tewas Tersapu Banjir Bandang di Libya

Banjir bandang meluluhlantakkan Kota Derna di Libya. (Istimewa)

WELFARE.id-Banjir bandang yang terjadi di Derna, Libya sungguh dahsyat bak tsunami. Seketika Derna seperti kota mati.

Mayat bergelimpangan dimana-mana, bangunan rusak, mobil terbawa arus hingga ke atap bangunan. Kawasan di timur laut Libya porak-poranda usai disapu Badai Mediterania Daniel.

Saat ini, petugas penyelamat dan evakuasi masih terus berupaya mencari korban yang tertimbun di reruntuhan dan juga merapikan serpihan pasca banjir. Korban tewas yang tersapu banjir bandang belum bisa dipastikan akurasinya.

Sebab, masih banyak jenazah yang tertimbun reruntuhan. Keluarga yang mencari sanak keluarga mereka juga masih sangat banyak. 

Melansir AFP, Jumat (15/9/2023), Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Libya Letnan Tarek al-Kharraz mengatakan, sejauh ini 3.840 kematian telah tercatat di Derna, termasuk 3.190 orang yang telah dikuburkan. Di antara mereka terdapat sedikitnya 400 orang asing, kebanyakan dari Sudan dan Mesir. 

Sementara itu, Menteri Penerbangan Sipil Hichem Abu Chkiouat menambahkan, angka korban tewas sudah mencapai 5.300 jiwa. Melansir Reuters, ia memprediksi, jumlah korban tewas masih akan bertambah signifikan, lebih dari dua kali lipat.

Bahkan, Wali Kota Derna Abdulmenam al-Ghaithi mengatakan kepada televisi Al Arabiya milik Saudi, bahwa perkiraan jumlah kematian di kota itu bisa mencapai antara 18.000 hingga 20.000 jiwa. Prediksi ini dibuat berdasarkan jumlah distrik yang hancur akibat banjir.

Al-Ghaithi menambahkan, saat ini tim penyelamat telah tiba dari Mesir, Tunisia, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar. Ia mengatakan Derna membutuhkan tim yang khusus menangani pemulihan jenazah.

“Saya khawatir kota ini akan terjangkit epidemi karena banyaknya mayat yang tertimbun reruntuhan dan di dalam air,” paparnya, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (15/9/2023). Ia menambahkan, lebih dari 3.000 mayat telah dimakamkan pada Kamis pagi,” kata Menteri Kesehatan Libya Timur Othman Abduljaleel.

Sementara itu, 2.000 mayat lainnya masih diproses. Ia mengatakan, sebagian besar korban tewas dikuburkan di kuburan massal di luar Derna. 

Sedang yang lain dipindahkan ke kota-kota terdekat. Mabrooka Elmesmary, seorang jurnalis yang berhasil meninggalkan Derna pada hari Selasa, menggambarkan kota itu sebagai ‘bencana dalam skala besar’. 

Ia mengatakan, bahwa seisi kota telah rata dengan tanah. “Ada gelombang pengungsian ketika orang-orang berusaha melarikan diri dari Derna namun banyak yang terjebak karena banyak jalan yang diblokir atau hilang,” kata Elmesmary, seraya menambahkan bahwa beberapa keluarganya telah berlindung di sekolah. (tim redaksi)

#badaimediterniadaniel

#banjirbandang

#banjirbandangsapulibya

#korbantewas

#bangunanrusak

#pengungsi

#korbanhilang

#bencanaalam

Give Comments